PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata
Kuliah
Ilmu Pendidikan
Oleh
Hanifah Sarah Swasti
1301414092
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan
salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat indonesia. Semakin
bermutunya dan meratanya pendidikan di Indonesia akan meningkatkan kualitas SDM
masyarakat Indonesia yang secara tidak langsung juga akan meningkatan taraf
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Karena dengan pendidikan yang menjadikan
seseorang memperoleh keahlian tertentu akan mempermudah masyarakat untuk
memperoleh pekerjaan.
Namun, dalam
menjalankan peran-perannya pendidikan masih memiliki banyak permasalahan yang
menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk mengatasinya. Diantaranya kurang
meratanya pendidikan di Indonesia, masih belum terjamahnya pendidikan di
daerah-daerah pedesaan, pengaruh negatif globalisasi, perkembangan teknologi
yang semakin canggih, dan sebagainya. Maka dari itu makalah ini akan membahas
tentang permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja permasalahan pendidikan di Indonesia?
2. Apa penyebab terjadinya permasalahan pendidikan di
Indonesia?
3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan pendidikan
di Indonesia?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui permasalahan pendidikan yang ada di
Indonesia.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya permasalahan
pendidikan di Indonesia
3. Untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan
pendidikan di Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
PERMASALAHAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA
1.
Kurikulum
Permasalahan pendidikan yang sedang hangat-hangatnya
dibicarakan pada waktu terakhir ini adalah kurikulum baru yang di kenal dengan
kurikulum 2013. Perubahan kurikulum ini membuat banyak kalangan mengeluh.
Karena pemberian pelatihan dan peningkatan guru kurang optimal dan para siswa
yang cenderung kaget dengan cara pengajaran yang jauh berbeda dari sebelumnya.
Hal itu membuat perubahan kurikulum di banyak sekolah di hapuskan. Padahal
anggaran dana pemerintah yang telah di kucurkan untuk kurikulum baru tidaklah
sedikit.
Penyebab dari permasalahan kurikulum ini adalah
kurangnya persiapan dari pemerintah dalam menyiapkan tenaga didik untuk
kurikulum 2013. Kurang sosialisasi, pelatihan skill, dan juga pembinaan tentang
kurikulum baru.
2.
Biaya
Setiap orangtua pasti ingin memberikan pendidikan
yang terbaik untuk anaknya. Namun sering kali biaya menjadi kendala bagi
masyarakat kalangan menengah keatas. Karena tak bisa di pungkiri, bahwa semakin
bagus kualitas suatu sekolah maka akan semakin mahal biaya sekolah tersebut.
Selain itu, terkadang dana yang diberikan pemerintah untuk pendanaan beasiswa
di salah gunakan para petinggi sekolah sehingga tidak tersalurkan pada siswa
yang benar-benar pantas dan membutuhkan.
Pemerintah sebenarnya sudah banyak menganggarkan
dana untuk beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu. Namun di daerah tertentu
sosialisasi tentang beasiswa masih kurang.
3.
Globalisasi
Pengaruh dari globalisasi salah satunya adalah
semakin canggihnya teknologi, yang secara otomatis sekolah harus mengikuti
perkembangan teknologi tersebut. Dan pengajar dalam memberikan pelajaran juga
harus menyesuaikan dengan teknologi yang modern. Sehingga para pengajar yang
usianya menginjak tua susah untuk mempelajari teknologi yang semakin canggih.
4.
Pemerataan Pendidikan
Masih banyaknya daerah pedalaman yang belum terjamah
oleh pendidikan salah satu penyebabnya adalah sulitnya transportasi menuju
daerah tersebut. Masih belum ratanya pendidikan di Indonesia akan mempengaruhi
hasil dari Ujian Nasional yang masih di terapkan Indonesia sebagai penentuan
kelulusan siswa. Di daerah pedalaman yang kualitas pendidikannya masih rendah
di beri soal yang sama dengan siswa perkotaan. Sehingga tidak bisa disalahkan
apabila banyak siswa dari daerah pedesaan yang kualitas pendidikannya masih
rendah banyak yang tidak lulus Ujian Nasional.
5.
Kualitas
Pendidikan
Kualitas pendidikan yang mampu menyumbang nilai
tambah, sehingga mampu memacu pertumbuhan ekonomi. Sulit untuk menetapkan
karakteristik yang digunakan untuk
mengukur kualitas pendidikan, namun beberapa indikator dapat digunakan sebagai
rambu-rambu untuk mengukur kualitas pendidikan di Indonesia.
Beberapa indikator yang dimaksud meliputi
:
(1)
Mutu guru yang masih rendah pada semua jenjang pendidikan
(2) Alat bantu
proses belajar mengajar yang belum memadai
(3) Tidak meratanya kualitas lulusan yang dihasilkan
untuk semua jenjang pendidikan.
Hal ini memang tergantung pada besarnya dukungan
anggaran uang diperuntukan bagi pendidikan per unit maupun alokasi dana bagi
pendidikan dari APBN yang ada.
B.
Cara Mengatasi
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Meskipun untuk tiap-tiap jenis dan jenjang pendidikan
masing-masing memiliki kekhususan, namun pada dasarnya pemecahan masalah mutu
pendidikan bersasaran pada perbaikan kualitas komponen pendidikan (utamanya
komponen masukan mentah untuk jenjang pendidikan menengah dan tinggi, dan
komponen masukan instrumental) serta mobilitas komponen-komponen tersebut.
Upaya tersebut pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses
pendidikan dan pengalaman belajar peserta didik, yang akhirnya dapat
meningkatkan hasil pendidikan.
Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis
besarnya meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia,
dan manajemen sebagai berikut:
1. Seleksi yang
lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnya
untuk SLTA dan FT. “
untuk SLTA dan FT. “
2. Pengembangan
kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut, misalnya berupa pelatihan,
penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG dan lain-lain.
3. Penyempurnaan
kurikulum, misalnya dengan memberi materi yang lebih esensial dan mengandung
muatan lokal, metode yang menantang dan menggairahkan belajar, dan melaksanakan
evaluasi yang beracuan – PAP.
4. Pengembangan
prasarana yang menciptakan lingkungan yang tenteram untuk belajar.
5. Penyempurnaan
sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran dan peralatan
laboratorium.
6. Peningkatan
administrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran.
Kegiatan pengendalian mutu yang
berupa kegiatan-kegiatan:
- Laporan penyelenggaraan pendidikan oleh semua lembaga pendidikan.
- Supervisi dan monitoring pendidikan oleh penilik dan pengawas.
- Sistem ujian nasional/negara seperti Ebtanas, Sipenmaru / UMPTN.
- Akreditasi terhadap lembaga pendidikan untuk menetapkan status suatu lembaga
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Permasalahan
pendidikan yang ada di indonesia antaralain adalah kurikulum, biaya pendidikan
yang terlalu mahal untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah, pengaruh
globalisasi, masih kurangnya pemerataan pendidikan di daerah-daerah terpencil
dan pedalaman, serta kualitas pendidikan yang masih rendah.
2.
Upaya mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan cara :
Pengembangan
kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut, misalnya berupa pelatihan,
penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG dan lain-lain,
penyempurnaan kurikulum, misalnya dengan memberi materi yang lebih esensial dan
mengandung muatan lokal, metode yang menantang dan menggairahkan belajar, dan
melaksanakan evaluasi yang beracuan, engembangan prasarana yang menciptakan
lingkungan yang tenteram untuk belajar, penyempurnaan sarana belajar seperti buku
paket, media pembelajaran dan peralatan laboratorium serta peningkatan
administrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran.
B.
SARAN
Penulis menyarankan kepada
pemerintah untuk lebih meningkatkan mutu SDM yang berkualitas dan bermoral agar
dapat lebih siap untuk menerima dampak positif maupun dampak negatif dari
adanya globalisasi. Peningkatan mutu SDM bisa ditingkatkan melalui program
pendidikan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu. Hendaknya pemerintah juga
lebih memperhatikan tentang dampak globalisasi,karena dampak globalisasi tidak
hanya merugikan warga negaranya, akan tetapi hal itu juga dapat berimbas pada
pemerintah sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar