Buscar

ARAH PERKEMBANGAN KARIR




ARAH PERKEMBANGAN KARIR
MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling Karir

                                                                                            

Oleh
1. Hanifah Sarah Swasti                   1301414092
2. M. Alfian Agustianto                    1301414093
3. Anggraeni Karuniawati               1301414122


 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1       LATAR BELAKANG
Bekerja merupakan kejadian yang lumrah bagi orang awam. Bekerja itu dapat diamati sehari-hari dan orang bekerja merupakan peristiwa yang sudah berlangsung lama. Dari antropologi dan sejarah peradaban manusia dapat dipelajari bahwa orang bekerja sudah sejak zaman purba, yang berawal dari pekerjaan yang bentuknya masih sederhana seperti bekerja untuk memenuhi kebutuhan misalnya mencari makan. Dan sekarang telah terjadi perkembangan yang mencapai bentuk dan keadaan yang kompleks, dimana ada berbagai macam bentuk pekerjaan.
Dikarena semakin banyaknya jenis pekerjaan yang ada, disisi lain perkembangan zaman yang pesat, seperti pengaruh globalisasi serta MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) akan semakin ketatnya persaingan dalam karir sehingga di butuhkanlah konselor untuk membantu siswa dalam menentukan karir selanjutnya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai arah perkembangan karir masa lalu dan juga arah perkembangan karir masa kini.

1.2       RUMUSAN MASALAH
            1.2.1    Bagaimana arah perkembangan karir di masa lalu?
            1.2.2    Bagaimana arah perkembangan karir di masa kini?
            1.2.3    Faktor apasaja yang mempengaruhi perkembangan karir?

1.3       TUJUAN
            1.3.1    Untuk mengetahui arah perkembangan karir di masa lalu.
            1.3.2    Untuk mengetahui arah perkembangan karir di masa depan.
            1.3.3    Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan karir.


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1       ARAH PERKEMBANGAN KARIR MASALALU
Menurut Donal Super, perkembangan karir adalah proses mensintesis dan membuat kompromi dan pada dasarnya ini adalah soal konsep diri. Konsep diri merupakan hasil interaksi kemampuan bawaan, keadaan fisik, kesempatan berperan, dan evaluasi apakah peranan yang dimainkan itu memperoleh persetujuan orang yang lebih tua atau atasan dan teman-teman.
            Banyak cara untuk memahami tingkah laku karier seseorang. Pemilihan pekerjaan dan hal memutuskan karier bukanlah peristiwa sesaat melainkan proses yang panjang. Dalam menjalankan tugasnya, konselor sekolah menghadapi siswa yang mengalami permasalahan, kesulitan, keragu-raguan, ketidakpastian, keprihatinan, kerisauan, kegalauan pikiran, bahkan mungkin kecemasan atau pertentangan batin yang berkenaan dengan pekerjaan yang dipikirkan atau dipertimbangkan kelak selepas dari sekolah. Dalam menentukan pilihan karirnya, seorang siswa juga membutuhkan dukungan dari orangtua yang dianggapnya senior bahwa ia akan berhasil dengan pilihannya, dan akan membawanya ke kehidupan yang membahagiakan.        
            Arah perkembangan karir masa lalu dilihat dari tugas-tugas perkembangan dapat dianalisis bahwa anak-anak masa remaja akhir kelas menengah diharapkan tamat dari sekolah untuk bekerja bagi seorang laki-laki, dan bagi seorang perempuan diharapkan tamat sekolah kemudian berkeluarga. Perhatian akan karir ini sebetulnya sudah mulai sejak mereka dalam masa remaja awal, mereka mulai memikirkan soal karir yang seperti apa dan kemana kira-kira arahnya.
            Orang tua dan mungkin sanak keluarga lain, ikut campur tangan dalam soal pilihan pekerjaan anak dan anak sendiri merasa mantap dalam soal pilihannya setelah mendapat restu orang tua. Demikian pula halnya dengan soal persiapan untuk kehidupan berkeluarga seperti hal pacaran, pertunangan, dan perkawinan. Sejalan dengan tugas perkembangan yang menyangkut kehidupan berkeluarga ini adalah soal pengenalan dan pergaulan.

2.2       ARAH PERKEMBANGAN KARIR MASA KINI
Menurut (Sukardi, 1993:1). Sepanjang hayatnya seseorang akan diahadapkan pada pilihan-piihan karir yang harus diambil keputusan. Pengambilan keputusan mengenai karir menjadi sangat penting terutama saat seorang remaja baru selesai sekolah lanjutan yaitu saat remaja harus memutuskan setelah sekolah ia akan memilih pekerjaan apa. Remaja memiliki perhatian yang cukup besar terhadap masalah karir karena masalah ini merupakan masa pre-occupation yaitu suatu masa bagi seseorang mulai mencari identitas dirinya.
Beberapa remaja mungkin menganggap masa pencarian ini merupakan suatu tantangan dan pengalaman yang positif tetapi sebagian yang lain justru menganggapanya sebagai sesuatu yang berat yang justru menimbulkan kebingungan peran dan kesulitan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu pendidikan dan konseling karir menjadi sangat penting dalam membentuk identitas remaja perlu dibekali memilih kemampuan karir dan meweujudkan minat bidang pekerjaan yang
diidam-idamkan, (Dollarhide, 2003:382).
            Semakin dekatnya era MEA mengharuskan Indonesia untuk siap dalam menghadapinya. Hal ini menuntut perhatian semua sektor, terlebih sektor pendidikan yang memegang kendali pembangunan SDM Indonesia. Pemberlakuan MEA menjadi momentum yang baik untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada sektor pendidikan Indonesia agar mampu menghasilkan SDM yang memiliki daya saing tinggi.
Seiring perkembangan zaman dan juga pengaruh globalisasi disusul dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) berpengaruh terhadap arah perkembangan karir masa kini. Dimana Sumber Daya Manusia di tuntut untuk memiliki kemampuan yang berkualitas agar mampu bersaing dalam dunia kerja, tidak hanya berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki oleh individu tersebut.

2.3       FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR
Dalam perkembangan karier terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan karir, antara lain:
a.       Factor social ekonomi
Kondisi social ekonomi keluarga banyak menentukan perkembangan kehidupan pendidikan dan karier anak. Factor ini menjuga pertimbangan anak dalam melanjutkan studinya karena berkaitan dengan keadaan ekonomi orang tua. Factor ekonomi mencakup kemampuan ekonomi orang tua dan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat pada anak yang berkemampuan intelektual tinggi namun tidak dapat menikmati pendidikan karena benturan ekonomi dan juga berlaku sebaliknya.
b.      Factor lingkungan
Yaitu pertama lingkungan masyarakat seperti : lingkungan masyarakat pertanian , perindustrian , perdagangan , atau lingkungan akademik dan lingkungan kurang terdidik. Lingkungan kedua adalah lingkungan rumah tangga dan sekolah karena lingkungan ini sangat mempengaruhi kehidupan remaja baik pendidikan maupun cita-citanya, dan juga menjadi sarana pembentukan karakter anak berdasarkan peraturan-peraturan yang diterapkan didalam lingkungan. Ketiga yaitu lingkungan teman sebaya , yang mana pergaulan teman sebaya mempengaruhi kehidupan masing-masing remaja , yang mana dengan adanya pengaruh itu remaja akan menjadi dirinya masing-masing sesuai dengan jenis kelaminnya.
c.       Factor pandangan hidup
Pengejawantahan pandangan hidup tampak pada pendirian seseorang , terutama dalam menyatakan cita-cita hidupnya. Dalam pemilihan pendidikan sendiri , seorang remaja dipengaruhi latar belakangnya yaitu pada remaja dari keluarga kurang mampu akan berpikir untuk menjadi kaya dengan menempuh pendidikan yang cepat untuk mendapat kekayaan dengan menempuh pendidikan kedokteran , ekonomi , dan ahli teknik.

2.4       PEMINATAN DALAM KARIR
Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 yang mengamanatkan adanya peminatan peserta didik, maka perlu adanya layanan yang dilakukan oleh konselor sekolah kepada peserta didik. Kegiatan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan untuk mengembangkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki oleh para peserta didik. Layanan peminatan peserta didik merupakan program Bimbingan dan Konseling yang berada dalam lingkup bidang Bimbingan belajar dan Bimbingan karir. Layanan peminatan peserta didik meliputi layanan pemilihan dan penempatan, layanan pendampingan, pengembangan dan penyaluran, serta evaluasi dan tindak lanjut.
Dalam ABKIN (2013:4) menyatakan bahwa fungsi dari peminatan antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Fungsi pemahaman
Yaitu berkaitan dengan dipahaminya oleh peserta didik sendiri dan berbagai pihak terkait tentang potensi dari kondisi diri peserta didik dan lingkungan berkenaan dengan arah peminatan mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan atau studi lanjutan, serta kegiatan ekstrakulikuler.
b.      Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Yaitu berkaian dengan terpeliharannya dan terkembangkannya potensi peserta didik secara optimal dalam kaitannya dengan arah peminatan, arah karir dan atau arah studi lanjutan, serta kegiatan ektrakulikuker.
c.       Fungsi Pencegahan
Yaitu berkaitan dengan tercegahnya berbagai masalah yang dapat mengganggu berkembangnya potensi peserta didik secara optimal dalam kaitan dengan arah peminatan, arah karir dan atau studi lanjutan, serta kegiatan ekstrakulikuler.
d.      Fungsi Pengentasan
Yaitu berkaitan dengan terentaskannya masalah-masalah peserta didik yang berhubungan dengan arah peminatan, arah karir dan atau sudi lanjutan, serta kegiatan ekstrakulikuler.
e.       Fungsi Pembelaan
Yaitu berkaitan dengan upaya terbelannya peserta didik dari berbagai kemungkinan yang menderai hak-hak mereka dalam pengembangan potensi secara optimal berkenaan dengan dan pilihan peminatan, arah karir dan atau studi lanjutan, serta kegiatan ekstrakulikuler.
Dari fungsi peminatan peserta didik yang dinyatakan oleh ABKIN diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya peminatan peserta didik maka peserta didik dapat memahami potensi, bakat dan minat yang dimiliki sehingga mereka tidak akan mengalami masalah yang berarti dalam belajarnya dan karirnya sehingga mampu mengembangkan apa yang dimiliki secara optimal tanpa mencederai hak-hak mereka dalam pengembangan potensi, bakat dan minat yang sudah dimilikinya.
Dalam ABKIN (2013:5) menyatakan bahwa Secara umum tujuan peminatan adalah membantu peserta didik dalam menetapkan pilihan dan menjalani peminatan serta pendalaman mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan yang sedang ditempuh, arah pilihan karir dan atau pilihan studi lanjutan sampai ke jenjang berikutnya.

BAB 3
PENUTUP
3.1       KESIMPULAN
Arah perkembangan masa kini dengan masalalu mengalami sedikit pergeseran. Pada masalalu, arah perkembangan karir cenderung lebih sederhana. Tidak se kompleks masa kini. Dimana pada zaman dulu seorang anak perempuan cenderung diarahkan untuk segera berkeluarga dan seorang anak laki-laki diarahkan untuk bekerja. Dan jenjang pendidikan dimasalalu masih jarang yang mencapai perguruan tinggi.
            Dan arah perkembangan masa kini seseorang di tuntut untuk memiliki kualitas SDM yang berkualitas agar mampu bersaing.

3.2       SARAN
Bagi seorang konselor dalam mengarahkan siswanya dalam memilih karir harus memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhi perkembangan karir siswa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Bimo Walgito. 2005. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi Offset (Penerbit Andi).
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karir di Sekolah. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik (Ditjen Dikti Depdikbud).
Reno. 2011. Perkembangan kehidupan pendidikan dan karier remaja. Artikel. Diakses melalui http://renopendidikankonselor.blogspot.com/2011/12/perkembangan-kehidupan-pendidikan-dan.html pada 16 Juni 2015

0 komentar:

Posting Komentar